Telah berdiri ribuan benteng
di dalamnya dingin, pengap lagi gelap
cahaya senja tak diizinkan masuk
Antar benteng tak ada jembatan penghubung
arsiteknya habis akal
semua komunikasi selalu patah
Jauh di atas sana
malaikat bersayap satu tertawa
tawanya bergema diantara awan-awan hitam
tak hirau ia pada darah
yang menetes dari ujung-ujung sayap satunya
Maka bertanya lah pada hati masing-masing
mengapa membangun benteng yang begitu angkuh...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar