Kakak punya tiga kamera ; dua kamera SLR lama yang masih menggunakan film dan sebuah kamera SLR digital Canon EOS 1000D. Saya sama sekali tidak punya kamera. Siang itu saya memotret dengan Canon EOS 1000D milik kakak.
Berbeda dengan saya yang sejak dulu menjadi penggila genre fotografi jurnalistik, awalnya kakak suka memotret model. Tapi lama-lama dia bosan dan mulai tertarik pada foto-foto human interest. Fotografi jurnalistik juga pada dasarnya memang berfokus pada human interest, kesukaan kami pun nyambung.
Pasar Wage Purwokerto berlokasi di Jalan Jendral Sudirman. Kalau tidak salah, pasar ini pernah kebakaran pada 2001. Setelah kebakaran tersebut, pasar ini dibangun ulang. Tapi ia tidak lagi menyerupai pasar tradisional pada umumnya. Bangunan pasar yang baru didominasi oleh ruko-ruko.
Saya pribadi menyayangkan arsitektur barunya yang tidak mencerminkan wujud pasar tradisional. Bahkan, lebih menyerupai komplek ruko modern. Padahal, pasar ini adalah pasar tradisional terbesar se-Kabupaten Banyumas. Sejak zaman Belanda, tempat ini termasuk nadi perekonomian penting bagi warga Purwokerto.
Entah, ini pola yang menurut saya umum terjadi di Indonesia. Pasar “terbakar” lalu arsitekturnya berubah drastis. Saya sampai berasumsi pasar-pasar sengaja dibakar oleh oknum-oknum tertentu, supaya mereka bisa membangun ulang atau merelokasinya. Oknum-oknum yang nantinya “kecipratan” uang pembangunan atau relokasi pasar. Tapi sekali lagi itu hanya asumsi. Asumsi dari seorang yang tidak percaya lagi pada pemerintah.
Ini beberapa foto yang saya ambil di Pasar Wage Purwoketo. Saya masih perlu belajar banyak tentang fotografi jurnalistik. Mohon kritik dan sarannya :D
Diantara Para Pelintas
Lalu Lintas di Jalan Pasar
Bersaing dengan Toko
Berdagang di Area Parkir Kendaraan
Angkut Barang
Dua Sumber Air yang Berbeda
Dijual : Burung Emprit
Penjual Burung Emprit
Duduk Santai Sejenak
Anak Ayam Watna-Warni
Sendiri
Jual-Beli di Toko
Melintasi Ruko dan Lapak PKL
Lantai Dua Sebuah Ruko
fajar : eh mbk ayam difto bwt apa y?hhe
BalasHapusmenurutku kurang deket sama objek tik atau kadang terlalu jauh.
BalasHapusada foto yang idenya bagus seperti mengatur lalu lintas. lebih oke kalau jalannya kelihatan lebih banyak. atau paling ga satpam sama motornya keliatan di jalan.
kalau kata beberapa fotografer profesional, "if your picture not good enough, you not close enough" (sori kalau bahasa inggrisnya salah). oya tik, panduan memotret jurnalistik kan ada EFTAD (entire, framing, timing, angle, detail) eksplore aja tuh satu-satu..
BalasHapustantangannya ya itu. Membangun kedekatan sama objek. Padahal di sisi lain, kita jangan mempengaruhi objek. Karena keberadaan kita..
BalasHapusdan bersedia dipotret tentunya
Fajar : hmmm...menurutku menarik ayamnya. Menarik karena aku suka anak ayam, cute. Jd kufoto deh...hehehe
BalasHapusKak Ze & Rian : Makasih byk masukkannya, Suhu :D